♥•♫.¸¸.•♥•.¸Callmie♥•♫.¸¸.•♥•.¸

Kamis, 25 Maret 2010

~~~!!!

I felt so depressed... dunno la..
i've studied all of materials! sleepless, n make resume on my notes..
sleep on 11 Pm, wake up 4 am.. goes to school 7 am!
but i felt so afraid! I don't want get bad result! it will make my mom n my brothers realllly" disappointed~
bless me, God
oya.. my bday this year not special..
my friend didn't give me B'day greeting..
yea... only 4 person
wendy 1:20 pm (different time)
Gyurmey 2:15 Pm (different country)
MBek 4:00 Pm (classmate)
Cien's (Best friend)

iam disappointed my close friend forgot my b'day~
yea myb busy with their exam
Its okay... hehe
No B'day party ... no gift, i dun wan a gift present.. i juz want "graduate!"
U tell me "Hope u can pass ur national exam n get best result"
it's sufficient :)
when i thought, party or not?
ohh make me confused~
in d other hand.. i wan.. but still annoyed~

But im still happy.. my fams remember my b'day

Rabu, 17 Maret 2010

Fina x'am!

Im really" scary!
arghh.. next week final exam for 5 days!
every1 read tis.. pliz~ pray 2 me la...
okok? hahas....

I hope i can do d best!
HWAITING!!!!!!!!!!!!!

milkysmile
JIA YOUS!
GANBATTE!
SEMANGAT!
GOOOOOOOOOOOOOOOOOOD LUCK!!!
AMIENNNNNNNNN!!
milkysmile


Minggu, 14 Maret 2010

ohh confuse

[budaya_tionghua] Tingkok dan Masakan: Tao Makanan

als
Sun, 05 Oct 2008 23:07:47 -0700

 Artikel asli berbahasa Inggris ini ditulis oleh Valerie Sartor di majalah
Ovi edisi Januari 2008. Dialihbahasakan oleh [EMAIL PROTECTED] agar dapat
dinikmati oleh lebih banyak teman di sini:



Tingkok dan Masakan: Tao Makanan

Bukanlah suatu rahasia jika orang Tionghoa selalu menghargai masakan lezat
yang disiapkan dan disajikan dengan sangat indah dan penuh perhatian. Di
Tiongkok banyak bisnis telah dilakukan di meja-meja perjamuan dan setiap
teman Tionghoa akan memberitahu orang-orang asing bahwa tidak ada pertemuan
bisnis atau bincang-bincang social yang dianggap lengkap tanpa menyantap
masakan lezat. Makanan telah menjadi dan tetap merupakan sarana untuk
menjalin hubungan yang berhasil antar orang dalam berbagai tingkatan, dan
juga merupakan metaphor hidup yang mencerminkan kekuasaan dan tanggung jawab
terhadap orang lain.

LKurang dari satu abad yang lalu Pemerintah Tiongkok masih menyebut
pekerjaan eksekutif utamanya sebagai "tukang menyesuaikan tripod” karena
kata tripod dalam bahasa Mandarin merujuk pada peralatan masak. Istilah ini
mengiaskan penyesuaian rasa masakan untuk memuaskan selera makan - dan
bagaikan seorang diplomat ulung, koki yang berbakat memakai talenta dan
keterampilan tekniknya untuk melakukan pekerjaannya.

Tidaklah mengherankan lagi jika para koki pandai yang menciptakan
masakan-masakan lezat memperoleh akses luar biasa terhadap para penguasa di
sepanjang sejarah Tiopngkok. Salah satu contoh yang paling terkenal ialah Yi
Yin, yang terkenal sebagai perdana menteri Tiongkok pertama. Koki hebat ini
membantu Kaisar Tang, penguasa Dinasti Shang (1766 - 1760 SM) dalam
menghancurkan Jie, penguasa terakhir Dinasti Xia (1818 - 1766 SM). Yi Yin
pernah menjadi seorang koki terkenal dan seorang budak yang dikenal sebagai
Ah Yeng sebelum menjadi seorang perdana menteri. Orang luar biasa ini
sesungguhnya memperoleh kepercayaan Kaisar berkat keterampilannya mengolah
masakan lezat. Tang menjadi terbujuk pada kemampuan social dan diplomatik Yi
setelah menyantap masakannya.

Sepanjang berabad-abad masih ada beberapa koki Tionghoa lain yang juga
bekerja dalam bidang politik. Peng Zu, yang terkenal sebagai penemu masakan
Tionghoa, merupakan kepala koki Kaisar Yao sekitar awal abad ke-21 Sebelum
Masehi. Seorang koki piawai lainnya yang bernama Yi Ya menjadi sangat akrab
dengan penguasa Negara Bagian Qi State pada musim Semi dan Gugur (770 - 476
SM) - Pangeran Huan dari Qi mempercayai Yi Ya karena kepandaiannya memasak
dan mengolah rasa. Shao Kang, Kaisar ke-7 Dinasti Xia, pernah menjadi
petugas dapur yang melayani Youyushi sebelum Dinasti Xia didirikan.

Tetapi tidak semua koki menggunakan keterampilannya secara ramah; beberapa
di antara mereka mempunyai motif jahat. Zhuan Zhu dari Negara Bagian Wu
bertugas selaku seorang pembunuh menjelang akhir musim Semi dan Gugur. Dalam
rangka membantu perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh Pangeran Guang, ia
mempelajari suatu teknik khusus “memanggang ikan” dari seorang koki
terkenal. Melalui keahlian kulinernya ia berhasil menemui Pangeran Liao,
musuh Guang, dari Negara Bagian dan menghabisi nyawanya.

Tiongkok masih merupakan masyarakat patriakal tetapi dalam satu penggalan
masa sejarah - Dinasti Song - koki perempuan menjadi sangat digemari.
Dikenal sebagai Chu Niang (厨娘) koki-koki perempuan ini meminta bayaran
yang lebih tinggi daripada yang diminta oleh rekan koki laki-lakinya ketika
melayani keluarga kaisar, kaum bangsawan, kalangan cendekiawan, dan
keluarga-keluarga kaya. Pada suatu masa koki-koki perempuan ini begitu
sangat diminati sehingga sebuah sekolah khusus didirikan untuk mencetak para
artis kuliner perempuan ini. Sekolah ini mengajarkan tatacara sopan-santun,
penyajian masakan, taktik dan cara mengatur kerja di dapur, bersama-sama
dengan keterampilan kuliner.

Kadang-kadang koki perempuan ini mengatur perjamuan-perjamuan besar dan
dengan demikian bertindak bagaikan seorang konduktor yang mengarahkan suatu
pagelaran musik simfoni. Salah seorang kepala koki perempuan terkenal, Song
San Niang (宋三娘), duduk di meja sementara ia mengatur suatu “perjamuan
Seribu Tamu” bagi Perdana Menteri Wang Zeng. Dengan stafnya yang berjumlah
lebih dari delapan puluh koki pembantu perempuan luar biasa ini memakai
bendera-bendera kecil berwarna untuk memberi perintah kepada para anak
buahnya. Sang koki kepala ini akan mengangkat bendera biru, merah, kuning,
ungu, dan putih, untuk menunjuk para stafnya yang berseragam dengan
warna-warna tersebut untuk mulai mengukus, mendidihkan, menggoreng, atau
memasak suatu jenis makanan. Song San Niang tidak saja secara efektif dan
efisien berhasil menyajikan masakan dengan tepat waktu tetapi juga disertai
dengan pameran penyajian makanan secara dramatis yang membuat kagum para
tamu sang perdana menteri.

Tidak saja di Tiongkok - di mana saja di dunia ini membuat masakan merupakan
kegiatan yang lebih dari sekedar pekerjaan bagi seorang perempuan atau
laki-laki: memasak sangat penting bagi ketahanan hidup manusia. Berhubungan
badan merupakan satu-satunya kegiatan vital lainnya yang dilakukan oleh
manusia dengan sama antusiasnya dengan memasak dan makan. Kao Tzu, seorang
filsuf pada zaman perang antar Negara Bagian, mengatakan bahwa dalam diri
manusia kemendesakan untuk makan adalah setara dengan keinginan untuk
bercinta. Mungkin tulisan singkat ini dapat menjelaskan mengapa banyak
penulis dan negarawan terkenal merupakan jago masak juga:

Huangdi bertanya kepada Sunu, "Saya merasa lesu dan merasakan
ketidakselarasan dalam tubuh saya. Saya merasa sedih dan gelisah. Apa yang
dapat saya lakukan untuk mengatasinya?"

Sunu menjawab: "Lelaki cenderung membuat kesalahan ketika sedang bercinta.
Perempuan menaklukkan laki-laki bagaikan air menaklukkan api. Mereka yang
mengetahui seni bersetubuh adalah seperti mereka yang mengetahui cara
mencampur lima rasa dalam kuali untuk membuat makanan lezat, dan seperti
mereka yang mengetahui jalan yin dan yang dan menikmati lima kesenangan.
Mereka yang tidak mengetahui tentang hal ini akan mati muda tanpa menikmati
kesenangan dalam hidup…. Seorang laki-laki harus mengerti caranya
mengendalikan keluarnya air mani dan meminum ramuan. Ia tidak akan dapat
menikmati hidup jika tidak mengetahui seni bercinta. Laki-laki dan perempuan
adalah bagaikan Langit dan Bumi yang mempunyai sifat alami abadi selalu
menyatu…mereka yang memahami hukum dan yang akan mengalami keabadian."

Tetapi membuat masakan dan berhubungan badan adalah sangat berbeda satu sama
lainnya. Manusia cenderung lebih menunjukkan nafsu kebinatangan jika sedang
bersetubuh; kesenangan kuliner mempunyai lebih banyak variasi dan kehalusan
daripada kegiatan bercinta semata-mata. Lagipula, jenis-jenis masakan dan
bagaimana menyiapkannya membatasi kebudayaan tertentu yang melebihi
batas-batas sederhana bertahan hidup.

Tao (jalan) makanan digolong-golongkan, diawetkan, disiapkan, disajikan
secara menarik, dan juga dijatahkan jumlah yang dimakan, cara menyantapnya,
siapa yang memakannya, dan kapan memakannya - semuanya itu bervariasi sesuai
dengan kebudayaan masing-masing. Lagipula, di dalam setiap kebudayaan
terdapat sub-kategori untuk makanan: perbedaan dalam cara memakannya
meliputi perbedaan dalam ekonomi, agama, usia, waktu, dan musim, bahkan
jenis pekerjaan dan kesehatan. Kebanyakan anthropolog dan sejarahwan kuliner
menyatakan bahwa Tiongkok secara tidak dapat diragukan mempunyai kisaran
paling luas semua kategori mengenai produksi dan menyantap makanan.

Koki Tionghoa sepanjang sejarah, di samping perbedaan cara memasaknya, atau
memasak untuk siapa, atau jenis masakan yang disiapkannya, atau bumbu-bumbu
apa saja yang mereka pakai, selalu berpegang pada satu konsep penting yang
sama, yakni makanan sebagai obat. Teori kuno ini adalah yang terbaik untuk
menyoroti kebudayaan Tionghoa dan seni kulinernya dibandingkan dengan
dinamika kuliner lainnya, baik yang moderen maupun yang kuno.

Sementara paham Khonghucu mengurusi aspek-aspek estetika dan sosial makanan
dan memakan, tekstur dan penampilan makanan, penganut Taoisme, yang pada
umumnya mencari umur panjang dan kesehatan, mengembangkan ritual-ritual
kebersihan dan kesehatan bagi makanan dan masakan. Tujuan utama dari
filsafat ini ialah mengusung suatu harapan untuk mendapatkan umur panjang
dan kesehatan prima.

Selama berabad-abad orang Tionghoa telah mengembangkan seni makanan sebagai
obat dan memakai seni memasak sebagai sarana untuk mengungkapkan nilai-nilai
obat dari berbagai bahan makanan. Pemikiran Barat menggunakan makanan untuk
memberi energi dan nutrisi tubuh, dengan menempatkan obat sebagai kategori
terpisah untuk menyembuhkan penyakit. Tetapi orang Tionghoa merasa bahwa
semua makanan mempunyai kapasitas unik untuk membantu meningkatkan dan
menjaga kesehatan. Cara memasak dan mencampur bahan-bahan masakan tertentu
bersama dengan jumlah yang dimakan, waktu makan, dan orang yang memakannya -
semuanya bersatu secara positif untuk mendukung kesehatan orang yang
bersangkutan. Boleh dikatakan bahwa Obat Tionghoa Tradisional (OTT)
sebenarnya berasal dari dapur dan tidak pernah meninggalkannya. Koki zaman
dulu seperti yang telah disebutkan di atas, Yi Yin, mengkhotbahkan nilai
berbagai diet yang berbeda-beda dan merancang resep-resep khusus untuk
menjaga kesehatan organ dalam tubuh (jantung dan otak - rasa pahit; hati -
rasa masam; paru-paru -rasa pedas; limpa -- rasa manis; and ginjal,
fungsi-fungsi reproduksi dan adrenalin - rasa asin). Yi Yin dan para koki
Tionghoa lainnya dianggap lebih dari sekedar pembuat masakan lezat, mereka
lebih dianggap sebagai gabungan dari dokter dan dukun, yang membuat profesi
koki menjadi sangat dihormati.

Menggunakan makanan dan dedaunan sebagai obat merupakan gagasan purbakala.
Kaisar Shen Nong, yang dikenal sebagai bapak pertanian legendaries Tionghoa,
hidup sekitar 3000 tahun Sebelum Masehi. Ia mempelajari sifat-sifat
penyembuh tetumbuhan dan ia pulalah yang konon untuk pertama kalinya
menetapkan teori yin dan yang. Model yang dirancangnya itu kemudian dipakai
oleh para penganut Taoisme yang menjadikannya sebagai bagian landasan dasar
budaya, filsafat, obat-obatan, dan seni kuliner Tionghoa.

Yin dan yang adalah daya-daya alam semesta yang saling berlawanan tetapi
saling melengkapi yang saling menyeimbangkan sehingga menciptakan
keselarasan semesta. Segala sesuatu dapat digolongkan sebagai yin atau yang,
dan segala sesuatu dipengaruhi oleh pasang surut mereka yang berlaku
konstan. Ajaran vital ini lama kelamaan berkembang menjadi hukum utama
Taoisme yang menggolong-golongkan makanan sebagai makanan yang bersifat
‘dingin’ atau ‘panas’ dengan rujukan pada pengaruh masing-masing makanan
terhadap fungsi organ tubuh, lebih dari sekedar rujukan pada rasa. Pandangan
kaum Taois ini menjadi sangat membudaya ketika berabad-abad yang lalu Tao
Hong Jing (Tahun 456-536), antara lain, menganjurkan makanan yang bersifat
panas untuk menghangatkan tubuh yang kedinginan dan demikian sebaliknya.

Hal ini masih sangat dihormati sampai sekarang. Orang Tionghoa pada umumnya
menyatakan bahwa ketidakseimbangan dalam tubuh dan asupan makanan dapat
menyebabkan sakit sebagaimana halnya orang Barat pada umumnya menghitung
asupan kalori, lemak, karbohidrat untuk menjaga kesehatan tubuh mereka.
Orang Tionghoa menganggap penting untuk menjaga keseimbangan makanan yang
digolongkan sebagai yin, yang, atau netral, tergantung dari efek mereka
terhadap tubuh manusia. Makanan Yin menenangkan dan makanan yang merangsang
hiperaktifitas. Makanan-makanan Yang meliputi telur, daging berlemak, dan
bumbu-bumbu yang rasanya menyengat pedas; makanan-makanan sejenis ini
bersifat kuat, kaya gizi, dan terasa bumbunya. Contoh makanan-makanan Yin:
buah dan sayur mentah serta seafood, yang terasa pahit, asin, dan tidak
menyengat.

Orang Tionghoa juga mempunyai seperangkat kategori lainnya untuk makanan:
manis (tamah), pahit (api), masam (kayu), pedas (logam), dan asin (air).
Masing-masing jenis makanan ini berpengaruh terhadap organ-organ dalam tubuh
manusia dan masing-masing juga berkaitan dengan musim. Makanan asin baik
dikonsumsi pada musim dingin karena dapat membantu bekerjanya ginjal dan
kandung kemih secara baik. Makanan manis yang bersifat tanah baik dikonsumsi
menjelang akhir musim panas karena membantu menghilangkan kelembaman
(kemalasan) tubuh dan menenangkan pencernaan, sedangkan makanan pahit
sebaiknya banyak dikonsumsi pada awal musim panas karena dapat ikut
memperbaiki kerja usus kecil dan jantung. Makanan masam yang bersifat kayu
dimaksudkan untuk konsumsi musim semi karena akan membantu kelancaran kerja
hati dan empedu dan sebaliknya makanan-makanan aromatic yang bersifat logam
sebaiknya dikonsumsi pada musim gugur karena dapat membantu kerja usus besar
dan paru-paru.

Koki-koki Tionghoa pada sepanjang sejarah menggunakan filsafat esoterik kuno
mereka untuk memilih masakan-masakan yang ‘kelebihan’ dan ‘kekurangan’.
Menyesuaian rasa dengan kesehatan organ tubuh merupakan aplikasi konsep
‘lima unsur’ dalam kebudayaan Tionghoa; hal ini dipertimbangkan dalam
membuat ramuan obat-abatan dan membuat masakan secara simultan bersama-sama
dengan pertimbangan rasa, warna, musim, dan temperamen orang yang
bersangkutan.

Warna juga memegang peranan penting dalam pencernaan makanan dan/atau
obat-obatan: bahan-bahan organik berwarna merah mempengaruhi jantung, hijau
mempengaruhi hati, kuning mempengaruhi limpa, putih mempengaruhi paru-paru,
dan hitam mempengaruhi ginjal. Bahkan sampai sekarang orang Tionghoa pada
waktu liburan lebih memilih makan bubur yang beraneka warna dan getaran
untuk mendapatkan ‘hoki’ karena a) warna adalah sangat bervariasi
sehingga merupakan pilihan terbaik untuk kesehatan secara keseluruhan dan b)
butir padi-padian bertindak selaku tonik untuk meningkatkan umur panjang.

Para ahli Obat Tionghoa Tradisional menyatakan bahwa makanan dan olah raga
sangat berperan penting untuk menjaga kesehatan dengan memberikan
keseimbangan optimum energi hidup atau Qi. Dengan makanan, keturunan, dan
lingkungan sebagai tiga sumber Qi ahli OTT menyatakan bahwa makanan yang
kita konsumsi secara langsung mempengaruhi ‘kelebihan’ dan ‘kekurangan’
dalam tubuh kita. Supaya berhasil sebagai seorang koki ahli, orang Tionghoa
mendidik dirinya sesuai dengan pedoman kesehatan ini; Ahli OTT adalah pakar
dalam bidang makanan, tonik, dan dedaunan obat-obatan, di antara
keterampilan-keterampilan mereka lainnya.

Menjadi seorang koki di mana saja di dunia sekarang ini sangatlah luar biasa
dan menggairahkan. Mereka yang memikili keahlian perkokian tinggi sekarang
ini mempunyai status selebriti; beberapa di antara mereka bahkan didengar
pendapatnya oleh para pejabat tinggi negara. Koki-koki Tionghoa sekarang,
dipandang melalui lensa sejarah dan filsafat Tiongkok, jelas sekali ikut
menikmati penghargaan, pengaruh, kekuasaan, kreatifitas, dan pengetahuan
yang dimiliki oleh para koki agung dalam sejarah itu.

Untuk menjadi seorang koki Tionghoa, seseorang harus menjadi diplomat,
seniman, filsuf, dan ahli kimia sekaligus, yang memadukan rasa, nutrisi, dan
keindahan menjadi serangkaian masakan anggun yang menyenangkan dan
menyehatkan para tamu. Menggunakan masakan untuk meningkatkan hubungan baik,
menggunakan makanan sebagai salah satu bentuk seni diplomatic, bersama-sama
dengan sarana komunikasi tradisional lainnya, terasa semakin diperlukan
untuk menjaga kestabilan dunia.



(Sumber: http://www.ovimagazine.com/art/2513)



Sabtu, 13 Maret 2010

Just Cop Paste

http://newscomm.nate.com/board/view?bbs_grp_gb=TVDRAMA&bbs_sq=1297&ctgr_cd=IMPRS&tvpro_sq=61&post_sq=2374772

FALL IN LOVE WITH 2 AM!






2aM + 2PM is Oneday!
I prefer to 2am!
when 1st debut 2am n 2pm.. i think 2pm more energic
if from 2am, I prefer Oppa .. Jo Kwon
when i saw his style makes me laugh n when he dancing like a girl aaa~~

his dirty eyes~~ raaarw! so cute n funnny!!
Jo Kwon Oppa n His Girl Friend~" Ga in (B.E.G)"




Crazy Jo kwon~~ haaas












Biography:
2AM is a four-member boy band from Seoul, South Korea. They are managed by Park Jin-young of JYP Entertainment and produces albums under Cube Entertainment. The members are Jinwoon, Jokwon (the leader), Seoulong, and Changmin. 2AM is one of the two subgroups branched out from the eleven-member boy band One Day, the other being 2PM. They officially debuted on July 11, 2008 on KBS's Music Bank, performing the song "This Song" (이노래)

Predebut
Along with the members of 2PM, 2AM appeared on the documentary Hot Blood Men, which documented their rigorous training program. Changmin was the only member of One Day to not appear in the documentary. 2AM's leader, Jokwon, holds the record as the longest trainee in JYP Entertainment, having completed 2567 days of training.

Debut
2AM made their debut performance on KBS Music Bank performing "This Song," (이노래) which talks about a man who has nothing left to offer his love except for one song.
(jyp.com)






Changmin

  • Full Name: Lee Chang Min (이창민)
  • Birthdate: May 1, 1986 (age 23)(1986-05-01)

Changmin was born in Tenafly, New Jersey. Changmin has finished his mandatory army service, the only idol to have entered the entertainment scene with a completed army service. In December 12, 2008, he featured in Mario's digital single "Superman". He and Jokwon released a digital single titled "졸업" ("Graduation") on February 5, 2009. He was absent from OneDay's predebut reality show "Hot Blood" because of having joined JYP after it was filmed.[2] In December 2009, he contributed to the original soundtrack of drama series "돌멩이의 꿈" (" A Dream Comes True") with a solo single "삼키지마" ("Don't Swallow").

He is currently a DJ for "Starry Night Radio" with Girls' Generation's Sooyoung.

Seulong

  • Full Name: Im Seulong (임슬옹)
  • Birthdate: May 11, 1987 (age 22)(1987-05-11)

He was part of "Dirty Eyed Girls" on an episode of 2PM's reality show "Wild Bunny", performing a parody of popular Brown Eyed Girls song Abracadabra with Jokwon. The music video became extremely popular. Seulong and Jinwoon make regular appearances as commentators for We Got Married Season II.[3]

Jokwon

  • Full Name: Jo Kwon (조권)
  • Birthdate: August 28, 1989 (age 20)(1989-08-28)

The leader of the group[4], Jokwon is the longest-serving trainee in JYP Entertainment, having trained for 2567 days. He was chosen as last members of Park Jin Young's 99% Challenge project along with Sunye of Wonder Girls

He sang with Jinwoon in May Doni's "몰라-ing"(Molla-ing) and featured in W&Whale's song and music video "덩크슛" (Dunk Shoot). He was part of "Dirty Eyed Girls" on an episode of 2PM's reality show "Wild Bunny", performing a parody of popular Brown Eyed Girls song Abracadabra. The music video became extremely popular.

In September 2009, Jokwon was one of the main MCs for SBS's environmental variety show "Find it! Green Gold" with Super Junior member Shindong, SS501 member Kim Hyung Joon, and former Fly To The Sky member Brian Joo. He also replaced 2PM's Jaebeom on historical culture variety show Nodaji after his internet controversy. The other hosts included Kim Jae Dong, Jo Hye Ryun, Shin Jung Hwan, Hwang Bo and Nicole from Kara. He joined the cast of We Got Married on October 3, 2009, coupled up with Brown Eyed Girls member Ga-in. Although they were initially only supposed to feature for the Chuseok special, their appearance brought in the highest ratings yet for Season II, and they were announced a permanent couple.

Jokwon was diagnosed with H1N1 on October 28, 2009, causing him to postpone filming We Got Married. The next day, a representative stated that Jokwon was recovering quickly after treatment.

He released a digital single "우리 사랑하게 됐어요" ("We Fell in Love") on December 16, 2009, a duet with his We Got Married partner Ga-in.[5], which topped variety online music charts, winning 2 mutizens on Music Bank's K-Charts and the "Background phone music" award at the Gaon Charts.[6]

He is a permanent member of Family Outing Season 2.

Jinwoon

  • Full Name: Jung Jinwoon (정진운)
  • Birthdate: May 2, 1991 (age 18)(1991-05-02)

In January, 2009, Jinwoon was cast in MBC's reality show "Family Needed" Season III, also featuring NRG member Lee Sung-Jin and actors Choi Yangrak and Ricky Kim.

He starred in 8eight's music video "잘가요 내사랑" ("Goodbye My Love") with Kim So Euning") with Jokwon on January 15, 2009. Seulong and Jinwoon make regular appearances as commentators for We Got Married Season II.[7] and Jung Gyeo-Woon, as well as singing in May Doni's song "몰라-ing" ("Don't Know-

Jinwoon was diagnosed with an early case of H1N1, but recovered quickly before the illness took effect. He became part of "아이돌 막내반란시대" (Idol Maknae Rebellion) along with the other youngest members of fellow idol groups FT Island, U-Kiss, T-Max, Mighty Mouth and later MBLAQ. The first episode aired on November 7, 2009.


Kamis, 11 Maret 2010

dunno

9 days .... Final exam !

my teacher told me..

no one can b friend..
all friends is enemy..
ur friend is ur family..


really ma?
but .. yet im agree wit tat opinion

Bae Doo Na and T-ara’s Jiyeon on set of God of Study

Bae Doo Na and T-ara’s Jiyeon on set of God of Study

GOD OF STUDY !!



This drama soooooooooooooooooooooooooooooo cool
drama adapted from Japanese manga Dragon Zakura The story begins when a teacher will give guidance to go to university for 5 students who "lousy" This drama is very cool .. because it really encouraging for students who will prepare final exam the artists n actors of corz leng lui n leng zai!!! check it out!



1. Yoo Seung Ho as Hwang BaekHyun,16 is the leader of the group were 5 students. He was stubborn and a troublemaker .. ha ha. Lost both parents, he grew up in the hands of her grandmother. So far in all his life, he does not have any purpose in his life, until he can be a little boy being stubborn and tough on the outside, but actually he was the grandson of a man who loves his grandmother. And to his grandmother, willing to do anything for her. (MY SWEETY BOY.. Prince Chun Chu)






2. Go Ah Sung as Gil PulEp, 17.a sincere and honest but not diligent. He lived with his mother who runs a small liquor store. He faced problems while caring for her mother, who dreamed of love that is not realistic. He worked hard, but it was sad when his grades did not reflect his efforts.






3. Lee Hyun Woo as Hong ChanDoo, 16. karakter.Dia comic charm and never learned because she was too in love with music and dancing. Members of his family all the very smart and talented, he was the youth that are not easily worried. (He is Kim Hyu Shin Junior!! ahhh)






4. Ji Yeon HyunJung as Na, 16. is a calm and relaxed, he just did not have purpose and just want close with BaekHyun






5. Lee Chan Ho as Oh BongGoo, 20. was a shy and did not want to highlight himself.
He lived peacefully with his family who has a BBQ restaurant. He was always open around the house, but when he went out to a place, he suddenly turned into a shy man who almost invisible even around the school.